SIN – Single Identity Number

SIN seberapa perlu Indonesia menggunakannya. Kita mungkin maklum bila penduduk Indonesia kadang mempunyai lebih dari 1 KTP. Biasanya penduduk yang memiliki  lebih dari 1 KTP ini merupakan penduduk yang merantau atau orang-orang yang karena suatu alasan tertentu dan pada saat tertentu pula menggunakan KTP dengan domisili yang berbeda.

Mungkin kita ingat akan keraguan pemerintah berapa penduduk Indonesia yang miskin. BPS sebagai badan yang mengurusi hal tersebut saja, masih tidak bisa menghitung secara pasti.

Pemberlakuan SIN akan bermanfaat sekali bagi pemerintah untuk mengetahui seberapa besar target-target pemerintah tercapai.

Rumah Sakit bisa akses history pasien, dengan hanya menggunakan SIN tersebut muncul history penyakit-penyakit yang pernah di derita pasien dan kapan. Dengan SIN ini Rumah Sakit bisa online memberikan informasi-informasi mengenai data pasien.

Belum lagi manfaat dari badan-badan lain dalam pemerintahan untuk menganalisa data-data yang sudah ada didatabase.

Sekarang yang terjadi masing-masing badan atau lembaga di pemerintahan menggunakan caranya masing-masing dalam mengelola data penduduk ini. KTP yang notabene dikelola mendagri saja antar propinsi dalam pemberian nomornya tidak standar.

Kendala yang sering dilontarkan adalah wilayah Indonesia yang luas dengan penduduk yang lebih dari 1/4 Milyar.

Hal ini teringat saat Orde Baru dulu dimana alasan mengapa rakyat Indonesia tidak memilih secara langsung pemimpinnya. Dengan alasan yang sama dibuatlah sistem perwakilan, yang notabene mempunyai beberapa kekurangan.

Hal ini semoga menjadi cambuk bagi pemerintah sebagai regulator dan pengatur membuat keputusan yang berani dengan menerapkan SIN.