Team Pengembangan Sistem

Team Pengembangan Sistem

 

Dalam beberapa team pengembangan sistem ada beberapa macam bentuk organisasi yang dipengaruhi beberapa hal. Semisal ruang lingkup proyek yang di tangani atau juga besar kecil sebuah perusahaan.

Penulis disini akan membahas 2 team pengembangan sistem.

 

Team Pengembangan Sistem I

 

Team pengembangan sistem ini biasa digunakan sebuah perusahaan dengan struktur organisasi yang sudah mapan dengan kemampuan masing-masing sama. Terlihat batasan-batasan yang jelas tentang fungsi dari masing-masing anggota team.

Personil team pengembangan sistem I :

1. Project Coordinator
   Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal
   serta mengontrol agar pelaksanaannya sesuai rencana.
2. System Analyst & Design
   Personil yang memberikan solusi dan mendesain sistem baru.
3. Programmer
   Personil yang membuat program berdasarkan rencangan dari sistem analis.
4. Network Designer
   Bertanggungjawab terhadap desain jaringan, seperti LAN, MAN, WAN.
5. Technician (Hardware)
   Personil yang menetapkan konfigurasi-konfigurasi hardware yang tepat
   agar dapat bekerja secara optimal.
6. Database Administrator
   Personil yang bertanggjawab terhadap suatu sistem database, mencakup
   pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses kepada user,
   backup, recovery dan mengoptimalkan performa database.
7. Documenter
   Personil yang membuat dokumentasi sistem, mencakup buku operasional
   aplikasi, teknis dan sistem.
8. Software Tester
   Personil yang menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat programmer
   sesuai spesifikasi.
9. Graphic Designer
   Personil yang memiliki keahlian dalam mendesain untuk aplikasi berbasis
   GUI (Graphic Interface).

 

Team Pengembangan Sistem II


Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya
ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram)
atau seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis).
Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :
1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
   Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan
   mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
   a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem
   b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem
      lainnya.
   c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan
      dilakukan.
   d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain
      sistem dan penerapannya.
   e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
   f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal
      perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada
      manajemen dan pemakai sistem.
   g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
   h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)
   Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis
   sistem. Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan
   mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
   Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem
   yang sudah berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
   Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman
   dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih
   senior. Analis sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem
   yang masih dilatih (systems analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
   Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah
   berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi
   dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi
   senior kadang-kadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
   Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman
   dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
   Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum
   berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang
   lebih senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada
   pembuatan modul-modul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan
   bentuk-bentuk I/O. Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut
   dengan pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications programmer 
   trainee).

 

SimpleOCR 3.1

SimpleOCR is a free OCR application and royalty-free API for converting scanned images to editable formats like MS Word. Version 3.0 makes great improvements to version 2.5, and adds a tutorial, validation stage and CharacTell’s unique handprint recognition (ICR) engine!

Download : SimpleOCR 3.1

Pygmalion

Hukum Pygmalion – Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat.

Ia sungguh piawai dalam memahat patung.

Karya ukiran tangannya sungguh bagus.

Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif.

Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, “Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.”

* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, “Kikir betul orang itu.” Tetapi Pygmalion berkata, Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu”.

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, “Kasihan,anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.”

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan.
Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul.
Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.
Kawan-kawan Pygmalion berkata, “Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu.”
Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul.
Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.
Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada
Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul.
Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana
besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, “Barangkali ia sedang mencoba membujuk,” atau kita mengomel, “Ah, hadiahnya cuma barang murah.”

Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.
Sebaliknya, kalau kita berpikir positif,kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, “Ia begitu murah hati.

Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita.”

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kacamata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik.
Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain.
Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan.
Keluarga menjadi hangat.
Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab.
Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah.
Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be
filled with positive people only…………how nice!!!!

Printing PDFs Using VFP

Program dibawah ini berguna untuk mencetak file PDF di program yang di created dengan VFP.

 

Download artikel lengkap (DOC) :

printing-pdfs-using-vfp.doc