Training for Professional

http://www.beprofessionaltheclub.org/

Be Professional The Club® adalah sebuah lembaga pelatihan yang berdiri semenjak tahun 1996, yang menyelenggarakan Training for Professional dibidang FINANCE & ACCOUNTING, STRATEGIC MANAGEMENT serta PRODUCTION dan OPERATION MANAGEMENT.

Training for Professional
merupakan program pelatihan yang dirancang khusus, sehingga memberikan manfaat ganda yang maksimal bagi peserta dan perusahaannya. Dengan pendekatan konsep-konsep yang aplikatif dan didukung oleh para instruktur yang berpengalaman dibidangnya menjadikan program Training for Professional lebih dari sekedar seri pelatihan menejemen biasa.

LPAI >>> Lembaga Pengembangan Auditor Internal

http://www.lpauditorinternal.org

LPÄI adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal.

LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, kurikulum berkualitas dengan mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit terbaik di dunia.

Program ini didukung staf faculty berpengalaman sebagai instruktur dan auditor/praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri.

Flash Disk gue rusak

Hari ini flash disk gue rusak ngak bisa dibaca lagi.

Saat saya format dengan explorer >> format tidak ada menu apa-apa yang muncul.

Saat saya pakai HP USB Disk Tool >> Format keluar pesen “Device media is write-protected”.

Sedih deh gue.

Lagi ngari tools nih. Kalau ada yang lain tahu tolong dong comment.

Thanks’s.

Edu Game >>> Free

http://jaist.dl.sourceforge.net/sourceforge/tuxpaint/tuxpaint-0.9.15-2-win32.zip

http://download.berlios.de/supertux/supertux-0.1.3-setup.exe

AMV Convert Tool

http://rapidshare.de/files/19099515/AMV_Convert_Tool_3.68.rar.html

Character Building

Beberapa waktu belakangan ini, ’karakter’ disebut-sebut sebagai pertimbangan dalam menyeleksi eksekutif, “Dia punya karakter,” demikian kata orang dan tentunya konotasi ungkapan itu terarah positif.

 

Wajar bila kita juga demikian berespons dalam hati: “Apakah saya punya karakter?” Atau, “Saya ingin ber-karakter, tapi tidak tahu cara mengembangkannya.”

Kita sudah punya karakter bahkan sejak lahir, karena karakter adalah kumpulan kualitas dan reaksi dalam diri individu. Permasalahannya adalah apakah ada ciri khas yang membuat karakter kita menonjol dan lebih berarti ketimbang orang lain? Bila ada, maka orang lain bisa dengan mudah menggambarkan karakter kita.

Orang yang berkarakter tidak sama dengan ’orang baik’. Salah seorang dosen saya, misalnya, selalu ramah dan baik hati. Namun, cara berjalannya seperti layang-layang putus. Bila berjabat tangan terasa jabatan yang tidak menggenggam, tidak “berarti”.

Setelah mengenal lebih lanjut, ternyata dosen ini dalam pekerjaannya tidak tegas, tidak membuat perubahan, konformis tanpa sikap kritis sehingga di bawah pimpinannya, bagiannya tidak berkembang.

Orang yang dikatakan ber-karakter biasanya dikenali dengan orang yang dikagumi dan direspek, bisa membedakan hal baik dan buruk dengan tegas, serta menjadikan lingkungannya lebih baik.

“I will be what I will to be”

“Chose your attitude” tantangan pertama adalah mendesain gambaran pribadi anda sendiri. Apakah ingin menjadi orang yang ’low profile’, rendah hati, halus? Ataukah agresif, senang tantangan dengan ’exposure’ tinggi. Kita perlu visi hidup yang jernih sehingga bisa mengarahkan pembentukan karakter.

Karakter berasal dari ’habit’

Bila kita ingin berkarakter menonjol, kita perlu mempermudah orang lain untuk mengenali kekhasan kita. Kesamaan reaksi, gaya bicara dalam menghadapi situasi apapun, dari waktu ke waktu, perlu konsisten. Penting juga untuk menjaga konsistensi apa yang kita katakan dan kita lakukan.

Secara otomatis konsistensi membentuk habit, yaitu kebiasaan bereaksi pada tiap momen dalam hidup kita. Habit yang terbentuk inilah yang menghasilkan ’kekuatan pribadi’ dan memancarkan aura yang lebih kuat dibandingkan habit yang tidak terbentuk karena tidak konsistennya reaksi individu.

Kompetensi membentuk karakter

Sering terjadi reaksi individu “pekewuh’, ragu, tidak cermat, karena ia tidak bisa, atau tidak tahu harus berbuat apa dalam menghadapi situasi yang sulit. Untuk itulah kita perlu berambisi untuk senantiasa berbuat apa dalam menghadapi situasi yang sulit.

Kompetensi perlu dikembangkan tidak sebatas pada keterampilan dan pengetahuan saja, tapi juga sikap profesional dan prinsip. Galilah prinsip profesional dari orang-orang yang lebih berpengalaman, pertemuan profesi, buku, jurnal, dan pelatihan.

Tingkatkan kepekaan

Dalam pertemuan kelompok, bila individu ditanya “Apa yang bisa anda kontribusikan ke tim untuk memperbaiki kinerja?”. Ia akan meng-gagap bila ia tidak peka tentang keberadaannya dalam situasi tersebut.

“Positioning” diri sendiri dalam situasi sosial memerlukan kejelasan dan kepekaan setiap saat, sehingga reaksi yang dibentuk selalu bisa disadari dan dikontrol. Hanya dengan kontrol kuat terhadap reaksi kita, maka kita bisa membentuk reaksi yang relevan. (Experd)